Malin Kundang adalah
kaba yang berasal dari provinsi
Sumatera Barat,
Indonesia.
Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis,
Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.
Batu yang dipahat mirip seorang manusia
yang dilegendakan sebagai Malin Kundang.
Cerita rakyat yang mirip juga dapat ditemukan di negara-negara lain di
Asia Tenggara. Di
Malaysia cerita serupa berkisah tentang
Si Tenggang[1] yang berasas dari kisah lebih awal lagi pada 1900 dalam buku Malay Magic yang ditulis oleh Walter William Skeat sebagai satu cerita rakyat berjudul
Charitra Megat Sajobang dalam buku Malay Magic (1900) ms 54-55 dicetak oleh The Macmillan Company : New York
[2]. Cerita Si Tenggang pernah diterbitkan oleh Balai Pustaka, Jakarta pada 1975 sebagai judul
Nakoda Tenggang : sebuah legenda dari Malaysia / oleh A. Damhoeri. [3]
Cerita
Pada suatu waktu, di desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.